Langsung ke konten utama

Yang Muda Yang Aktif Berprestasi

Sekarang anak muda sedang dalam masa on fire. Banyak muda mudi yang kini berperan aktif dan berpengaruh untuk perubahan dunia. Berbagai cara mereka lakukan untuk membuat perubahan itu. Memang sudah saatnya kaum muda bangkit untuk segera menggantikan peranan kaum senior di masa kini dan masa depan. Walaupun saya masih belum ikut terlibat tapi saya juga akan berusaha menjadi seperti mereka yang berhasil. hehe

Diantara sekian banyaknya program - program, yang baru - baru ini berakhir yaitu Microsoft Bloggership 2011. Apa itu Microsoft Bloggership?

Microsoft Bloggership merupakan penghargaan khusus bagi blogger muda yang berpikiran maju dan terbuka, memiliki gaya penulisan blog yang menarik, serta peduli pada isu-isu edukasi dan pemanfaatan teknologi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat.

Tahun ini, tema Bloggership adalah “Saving Your Social Energy and Stay Connected”. Peserta Bloggership diminta menuliskan sebuah artikel di blog masing-masing mengenai kontribusi apa yang bisa mereka berikan kepada diri sendiri, masyarakat, bahkan negara, dengan bantuan teknologi.

Penerima penghargaan Bloggership akan menerima dana Bloggership sebesar Rp15 juta, sebuah gadget, perjalanan ke berbagai provinsi di Indonesia bersama Microsoft Indonesia (semua biaya akomodasi, transportasi, dan uang saku ditanggung oleh Microsoft Indonesia), juga menerima berbagai pelatihan bersertifikat dari Microsoft Indonesia.

Setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat, pihak panitia menetapkan M. Iman Usman 
sebagai pemenang dari Microsoft Bloggership 2011. Selamat ya !!!

Siapa sih M Iman Usman?

Berikut copas dari blog panitia pestablogger.com

Iman Usman(19), mahasiswa tahun kedua jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia, terpilih sebagai penerima penghargaan bergengsi bagi blogger muda Indonesia, Microsoft Bloggership 2011. Penghargaan ini diberikan setiap tahunnya bagi blogger muda yang berpikiran maju dan terbuka, serta peduli pada isu-isu edukasi serta pemanfaatan teknologi bagi peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan masyarakat.
“Iman terpilih karena kami melihat bahwa ia punya jiwa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan berkomunikasi yang baik,” ujarRisman Adnan, Director Developer & Platform, Microsoft Indonesia. “Namun di atas semua itu, kami melihat bahwa Iman punya visi ke depan yang besar, dan ia bisa menjadi corong perubahan.”
Iman Usman merupakan Presiden dan Pendiri International Future Leaders, sebuah organisasi non-profit untuk pemberdayaan pemuda dalam perubahan sosial. Ia juga merupakan penerima penghargaan Microsoft Bloggership termuda sejauh ini. Iman rajin menulis pengalaman, ide, dan pemikiran-pemikirannya di blog http://imanusman.com/
“Catatan khusus dari saya tahun ini, kelima finalis semuanya punya prestasi, ambisi, dan kontribusi kepada masyarakat luas,” kata Enda Nasution, Bapak Blogger Indonesia, yang juga merupakan salah satu juri final Microsoft Bloggership 2011. “Mereka benar-benar telah melakukan sesuatu di usia mereka yang masih sangat muda. Saya salut. Ke depannya, dengan bantuan teknologi, anak-anak muda ini pasti bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi masyarakat.”
“Semua finalis punya komitmen tinggi terhadap pendidikan,” ujar juri finalAgus Sampurno, pendidik yang sudah menggunakan social media dan teknologi dalam aktivitas belajar-mengajar. “Kita sempat kesulitan menentukan pemenang. Tetapi Iman terpilih karena ia bisa menyelaraskan ide dan gagasan dengan kenyataan, kemudian mengimplementasikannya.”
Tahun ini, tema Bloggership adalah “Saving Your Social Energy and Stay Connected”. Blogger muda ditantang untuk menggunakan social media agar dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. “Kami ingin melihat berapa banyak waktu yang mereka habiskan di social media, apa saja yang mereka lakukan, dan kontribusi apa yang bisa mereka berikan kepada komunitas/masyarakat dari waktu tersebut,” ujar Risman Adnan.
Pemenang Microsoft Bloggership 2011 berhak menerima sebuah gadget, perjalanan ke berbagai provinsi di Indonesia bersama Microsoft Indonesia (semua biaya akomodasi, transportasi, dan uang saku ditanggung oleh Microsoft Indonesia), juga menerima berbagai pelatihan bersertifikat dari Microsoft Indonesia.
“Menjadi penerima Microsoft Bloggership lebih dari sebuah prestise dan prestasi,” ujar Iman, yang saat ini tengah berada di Philadelphia untuk mengikuti program Student Leaders on Religious Pluralism. “Ini merupakan sebuah tanggung jawab dan juga kesempatan untuk belajar dan berbagi, belajar menginspirasi Indonesia!”
Tahun ini, lima orang finalis terjaring dari sekitar 90 aplikasi yang masuk. Selain Iman Usman yang menjadi pemenang, ada pula Ilman Akbar, wirausahawan muda yang tengah berusaha menggerakkan website komunitas di kampus-kampus seluruh Indonesia; Dian Paramita, mahasiswi dan aktivis muda yang sudah melakukan berbagai gerakan sosial via Twitter; Lucia Nancy, freelancer dan relawan independen yang sempat terjun langsung ke Mentawai pada saat bencana dan mengajar baca-tulis bagi anak-anak yang tak dapat bersekolah, serta Julian Sukmana Putra, konsultan IT yang punya kepedulian dalam penggunaan teknologi informasi untuk menunjang pendidikan.
Sejak diluncurkan pada 2008 lalu, Microsoft Bloggership telah memberikan penghargaan ini kepada dua blogger muda: Anandita Puspitasari di 2009 (http://nonadita.com) dan Nico Wijaya di 2010 (http://sekarduside.com).  Keduanya turut menjadi dewan juri semifinal dalam ajang Microsoft Bloggership tahun ini.


Mereka begitu hebat, semoga bukan hanya saat ini saja mereka bisa melakukan perubahannya tapi untuk masa depan juga. :) yang tua kini sudah berganti kepada yang muda. Kami, generasi penerus bangsa, akan melakukan perubahan yang mungkin berguna bagi masa depan bangsa ini. Bangsa Indonesia. Negara kami tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...