Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Ketika Hati Galau dan Terasing

Oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham Ibnu Mas'ud RA pernah didatangi oleh jamaahnya selepas taklim. "Tempat mana yang harus aku datangi saat aku mendapati keadaanku galau dan terasing?" seru jamaah. "Datangilah tempat yang Alquran sering dibacakan. Kamu duduk dan simak bacaannya. Niscaya kamu akan dapati ketenangan. Lalu, datangi tempat-tempat yang kamu diajak untuk mengingat dan menyebut Allah dan akan bertambah ilmumu. Terakhir, datangi alas sajadahmu di keheningan malam dan mengadulah kepada Rabb Pengatur hidupmu."  Cerita sarat hikmah ini boleh jadi menjadi bagian dari cerita hidup kita. Karena satu hal yang pasti, keadaan galau dan terasing menjadi sesuatu yang tidak bisa terpisah dalam perjalanan hidup manusia. Dan, di antara kunci melepas lara dan keterasingan hidup adalah dengan sering mendatangi majelis-majelis ilmu dan zikir.  Rasul pernah mengatakan, betapa beruntungnya orang yang rajin dan istiqamah hadir di majelis-majelis ilmu dan zikir. "Tidakla

Jangan Salah Berdoa

Oleh: Prof Dr Yunahar Ilyas Saya memiliki sahabat yang sangat beruntung. Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi juga mendapat kesempatan bermukim di dua kota suci yang menjadi idaman banyak orang Islam. Selama empat tahun belajar di Madinah, dia dapat sepuasnya shalat di Masjid Nabawi, bahkan tidak terhitung shalat di Raudhah, satu taman surga di dunia ini. Begitu juga setelah bermukim di Makkah, dia dapat melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kecuali Ashar, karena lebih banyak dilaksanakan di kampus. Setiap habis shalat, dia tak pernah lupa berdoa. Yang paling sering dia minta dalam doanya adalah semoga Allah SWT memudahkan jalan baginya menghajikan kedua orang tuanya. Tatkala melepas kepergiannya dulu ke Tanah Suci, sang ibu berkata dengan suara lirih: "Nak, apakah Ibu suatu saat mungkin sampai ke Tanah Suci itu, mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam?" Setiap kali ingat pertanyaan ibunya itu, dia semakin khusyuk berdoa agar Allah memperkenankan doanya. Alhamd

Bu Guru, Sekolah Itu Apa?

Bu Guru,  sekolah itu apa sebenarnya? Aku murid kelas 5 SD. Datang pagi setiap hari. Berbaris rapi dan cium tangan hormat sebelum masuk kelas.  Pelajaran pertama  matematika. Mudah sekali. Nilaiku selalu diatas sembilan. Pelajaran kedua Bahasa Indonesia. Ada peribahasa dan latihan membuat paragraf. Sesekali menjadi karangan. Karanganku tidak selalu baik. Setidaknya mendapat nilai tujuh. Pelajaran ketiga  IPA. Aku suka melihat pelangi, dan aku mengerti bagaimana proses terjadinya.  Ah nilaiku tak pernah kurang dari sembilan.  Hari-hari di sekolah, bermain dengan kawan-kawan dikelas secara sembunyi atau di lapangan saat jam istirahat. Atau  saat menunggu jemputan pulang. Tapi apakah sekolah itu?   Kemaren aku dimarahi ayah karena tidak bisa menjaga adikku sehingga jatuh. Kata ayah “Percuma saja kamu juara kelas kalau mengurusi adik saja tidak bisa”. Ah aku kan anak pintar. Tapi tidak ada pelajaran yang mengajari bagaimana caranya bertanggung jawab menjaga adik kecil yang berusia satu ta

Keseimbangan Emosi

Oleh: Muhammad Saifudin Kodiran Allah SWT dalam surat An Anas mengajarkan setiap hamba untuk memohon perlindungan kepada-Nya agar terhindar dari keadaan al-waswas. Permohonan dalam surat itu menggunakan tiga sifat sekaligus, yaitu Rabbin Nas, Malikin Nas dan Ilahin Nas. Kata Rabb, bermakna pemelihara, pendidik dan pencipta yang berkonotasi dengan sifat kasih-sayang; Malik, bermakna raja dan penguasa dengan kesan bijaksana, tegas dan adil; dan Ilah berkenaan dengan ubudiyah dan keyakinan.   Ketiga sifat itu digunakan untuk memohon perlindungan dari satu masalah saja, yaitu Al waswas fi shudurin nas.[1] Al-waswas secara bahasa berarti bisikan-bisikan suara halus[2] yang merasuk dalam sanubari. Dengan bahasa sederhana, bisa dipahami sebagai rangkaian situasi emosional yang tidak seimbang yang kerap menyesakkan dada. Keseimbangan emosi merupakan ciri pribadi yang sehat. Keseimbangan emosi menjadi faktor terpenting bagi efektifitas nalar untuk mampu bekerja secara baik. Al Qur’an menilai

Semangat Kerja Penghapus Dosa

Oleh Encep Dulwahab Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya ada dosa-dosa yang tidak terhapuskan dengan melakukan shalat, puasa, haji, dan umrah." Para sahabat bertanya, "Lalu, apa yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah SAW?" Beliau menjawab, "Bersemangat dalam mencari rezeki." Semangat dalam bekerja merupakan keharusan untuk siapa pun yang ingin mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Baik sukses di dunia maupun akhirat. Begitu pun, dengan orang yang semangat dalam bekerja, dia akan meraih kebagiaan. Bahagia karena akan mendapatkan impian dan harapannya.   Islam sangat menghargai orang yang penuh dedikasi dan loyalitas dalam bekerja. Dalam kondisi apa pun, kita harus tetap bersemangat untuk selalu bergerak menangkap peluang-peluang dan membuka pintu-pintu rezeki yang telah disediakan-Nya. Allah Maha Rahman dan Rahim, Allah pula Mahakaya. Oleh karena itu, kita jangan takut kehabisan dengan kekayaan di dunia ini. Unt

Memahami Skenario Illahi

Oleh : Agustiar Nur Akbar Hidup ini tak ubahnya seperti sebuah drama atau sandiwara. Setiap orang mempunyai perannya masing-masing. Setiap dari peran itu mempunyai konskuensi tersendiri. Namun terkadang dalam waktu tertentu seolah kita berada di bangku penonton menyaksikan drama tersebut. Sehingga kita bisa menilai, memprotes, dan mengkiritik  atas perbuatan dari lakon tertentu dan alur ceritanya. Sementara ketika kita menjadi dari lakon itu sendiri. Kita hanya menjalankan peran yang ada, tanpa bisa menilai, mengkritik dan memprotes. Allah SWT mempunyai kuasa penuh atas adegan-adegan hamba-Nya dalam setiap episode kehidupan ini. Setiap lakon mendapat perannya masing-masing. Kesemuanya menjadi satu pertunjukan yang sempurna. Bagai sebuah mata rantai kehidupan. Dalam drama manusia lakon tidak mempunyai pilihan. Ia sudah terkunci oleh plot cerita. Terpaku pada skript naskah.   Sedangkan dalam drama Illahi lakon [baca manusia] mempunyai kebebasan. Lakon diberi kewenangan dalam menentukan

Pahala Shalat Berjamaah

Oleh  Syamsu Hilal Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Dengan alasan ini, seperti diceritakan Jabir ra, saking inginnya mendapatkan keutamaan pahala shalat berjamaah di masjid, banyak sahabat dari Bani Salamah terdorong pindah rumah mendekati masjid Nabi.   Mendengar kabar tersebut , Rasulullah  bertanya kepada mereka, "Benarkah kalian ingin pindah rumah mendekati masjid?" Mereka menjawab, "Benar, ya Rasulullah." Nabi bersabda, "Wahai Bani Salamah, tetaplah di tempat kalian, karena setiap langkah kaki kalian ke masjid dicatat satu pahala." Selain itu, orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat bonus pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap memperoleh pahala shalat. Setelah itu, selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belu

10 Game Dengan Anggaran Pembuatan Terbesar

Industri Video Game saat ini dengan cepatnya mendekati film-film Hollywood dalam hal ukuran anggaran permbuatan, malah kadang sering kali melampauinya. Pada awal tahun 90-an, anggaran pembuatan video game masih $ 100.000 - dan ketika DOOM dirilis pada tahun 1993 memakan biaya sebesar $ 200.000 dan telah disebut-sebut sebagai salah satu permainan yang paling mahal saat itu. Berbeda dengan video game yang ada saat ini, yang nyaris mendekati anggaran sebuah film produksi Hollywood. Berikut ini adalah top 10 video game yang membutuhkan anggaran termahal yang pernah di buat: 10. Killzone 2: Dengan Anggaran Pembuatan $45 juta Salah satu game yang paling di jagokan oleh PS3, dan merupakan game yang telah dikembangkan selama lebih dari empat tahun. Killzone 2, yang pada awalnya memiliki anggaran sebesar $ 20 juta. Yang kemudian membengkak menjadi $ 30 juta. Selanjutnya, pada tahap pengembangan game ini, anggaran kembali membengkak hingga mencapai $ 40 juta, sampai pada akhirnya total angg