Assalamualaikum Wr Wb.
Ramdhan telah usai, Lebaran pun demikian. Hari - hari dimana limpahan rahmat dan hidayahnya telah pergi meninggalkan kita yang Insya Allah akan menyapa kita tahun depan. Kini Syawal pun datang menghampiri umat manusia di muka Bumi ini.
Namun ada sesuatu yang berbeda di ranah pertelevisian tanah air. Kenapa? Yup, berbondong-bondong mereka menayangkan tayangan islami, mulai dari musik islam, kajian islam, sinetron sampai dengan Box Office Movie Islam. Satu hal yang saya garis bawahi, Box Office Movie Islam, di saat - saat seperti inilah yang sangat dinanti dan berguna (menurut saya) untuk masyarakat guna menghidupkan kembali nilai - nilai agama yang sempat rapuh.
Pada dari Taya Lebaran lalu, di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, menanyangkan ulang film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) dan KCB 2. Jujur, sebelumnya saya belum pernah menonton film yang satu ini dan saya tidak tertarik sama sekali. Dan kemudian ketika tayang untuk kesekian kalinya di TV, lantas saya bertanya - tanya, Apa yang membuat orang-orang rela mengantri hanya untuk menyaksikan film ini? Dan menjadi Film terlaris juga?
Mata saya pun terpancing untuk turut serta menjadi jutaan penonton itu. Saya cermati alur ceritanya, pemerannya kemudian GOOD , GREAT !!! bagus sekali film ini, begitu menyentuh. Demikanlah kata - kata yang terucap dari mulut saya. hehe
Satu poin yang bisa kita petik dari film KCB atau film islam lainnya yaitu kesantunan, ketabahan dan keikhlasan yang perlu dimiliki dan dibina oleh setiap insan manusia dalam menjalani hidup.
Setelah saya tonton, hati saya tergerak untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi karena sebelumnya sempat vakum hanya karena pekerjaan. Saya ingin belajar Bahasa Arab, Pengen bisa baca kitab-kitab ulama dan lebih sopan serta lebih giat beribadah tentunya :)
Itulah yang mungkin bisa kita ambil hikmahnya dari Film-film Religi. Ngak usah film produksi luar, lokal pun ngak kalah bagusnya. Selain KCB, Anda juga bisa menonton film lainnya seperti, Kun Fayakun karya ustad ternama, Yusuf Mansur,Perempuan Berkalung Sorban yang disutradari oleh Hanung Bramantyo sampai kembalinya sutradara spesialis film religi, Chaerul Umam lewat Ketika Cinta Bertasbih yang juga merupakan adaptasi novel Habiburrahman El Shirazy atau film reliji yang dibungkus komedi bertajuk Doa Yang Mengancam yang dibintangi oleh komedian, Aming. Dan Tak lupa Ayat - Ayat Cinta karya Sutradara muda Hanung Bramantyo. Serta yang lagi hangat yaitu Sang Pencerah.
Jika diibaratkan dengan hukum ekonomi, ada penjual maka ada pembeli atau ada permintaan maka ada barang. Banyaknya film religi menandakan bahwa film genre ini memang memiliki tempat tersendiri di hati penikmat film Indonesia. Biasanya film-film bernafaskan Islami ini diluncurkan bertepatan dengan momen bulan puasa atau hari raya Idul Fitri seperti sekarang ini. ( 21cineplex )
Mungkin pendapat saya tentang Film Religi Tanah Air seperti itu. Bagaimana pendapat Anda? Saya tunggu di kolom komentar yaa :)
Komentar
Posting Komentar
Ayo utarakan saran atau tambahan atau bahkan kritik lewat Komentar