Langsung ke konten utama

Indonesia Menjadi Pabrik Nitrat Terbesar Dunia


Indonesia tahun depan akan menjadi tempat berdirinya pabrik Ammonium Nitrate Prill Plant dengan kapasitas terbesar di dunia.
Manajer Project Ammonium Nitrate Prill Plant Gito Waluyo menuturkan, pembangunan pabrik tersebut saat ini sudah selesai 50 persen dan semuanya berjalan sesuai jadwal dengan nota penandatanganan kerja sama di Hotel JW Mariott, Juni tahun lalu.
“Pembangunan proyek Ammonium Nitrate Prill Plant saat ini kondisinya sudah selesai 50 persen,” ujar Gito melalui pesan elektronik yang diterima VIVAnews, Kamis 2 September 2010.
Lokasi pembangunan proyek berada di Bontang, Kalimantan Timur dengan luas areal sekitar 10 hektare.
Menurut Gito, pabrik Nitrate ini menelan biaya investasi sebesar US$300 juta. Kepemilikan saham proyek ini sepenuhnya dimiliki PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) yang sahamnya dimiliki perusahaan Australia yaitu Orica Ltd.
Ia menambahkan, pembangunan pabrik dengan kapasitas produksi terbesar di dunia ini menjadi prestasi sendiri bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, pembangunan proyek dikerjakan perusahaan dalam negeri yakni PT Rekayasa Industri (Rekind).
Terlebih, dalam pengerjaan proyek Rekayasa Industri menggunakan bahan baku lokal sampai 45 persen dengan lisensi dari Jerman. Sesuai keinginan pemerintah pabrik berteknologi tinggi ini juga diperkirakan akan menyerap 1.000 karyawan.
“Diharapkan nanti pada 2011 pengerjaan proyek bisa selesai, sehingga bisa menciptakan 1.000 lapangan kerja baru,” ujar Gito.
Ammonium Nitrate Prill (ANP) Plant akan menjadi salah satu pabrik terbesar karena per tahun kapasitas produksinya akan mencapai 350 ribu ton. Sedang kapasitas produksi pabrik yang ada saat ini masih di bawah 300 ribu ton per tahun.
Dengan selesainya pembangunan ANP Plant dengan kapasitas produksi 300.000 ton per tahun nantinya akan menjadikan Indonesia sebagai produsen ANP terbesar di dunia.
Gito mengakui, keberhasilan dan kualitas pelaksanaan ANP Plant diklaim sangat baik dan memberikan dampak positif bagi pengembangan bisnis Rekind dan membawa keuntungan terhadap partner-partner lokal.
Sebagai contoh, pelaksanaan pekerjaan berat (heavy lift) yang dimulai dengan proses perencanaan (planning dan paper work) dikerjakan secara terintegrasi, detail dengan penugasan yang jelas serta monitoring secara berkala. Tak main-main sejak perencanaan awal sampai pembangunan saat ini memakan waktu sampai 10 tahun.
Pembangunan pabrik ini juga disebut telah sesuai standarisasi Medical Treatment Injury (MTI). Inilah yang membuat teknologi pembangunan pabrik Rekind diakui dunia. MTI sendiri merupakan standar keamanan (safety) yang digunakan di dunia yang sangat menekankan safety sebagai prioritas utama.
“Selain Rekind kami bekerja dengan partner lokal. Hasilnya dunia saat ini mengakui kami karena Rekind sudah menerima permintaan pembuatan pabrik dengan kapasitas serupa di beberapa negara lain dan Rekind telah mengirimkan tim untuk mempelajari permintaan tersebut secara lebih lanjut,” katanya.
Diharapkan dengan selesainya proyek ini mulai 2011 Indonesia tidak perlu mengimpor lagi nitrat. Pasalnya selama ini kebutuhan amonium nitrate di Indonesia masih dipenuhi dari impor yakni China, Thailand, Filipina, Australia, Afrika Selatan dan beberapa negara lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...