Langsung ke konten utama

Zynga Rekrut Bekas Direktur Myspace

Bekas Direktur jejaring sosial MySpace, Owen Van Natta, kembali beredar di industri online, setelah ia direkrut oleh perusahaan game onlineZynga.

Zynga, yang selama ini telah membuat berbagai game populer di Facebook, seperti FarmVille dan Mafia Wars, merekrut Van Natta sebagai Executive Vice President of Business Operations di perusahaan itu.

Seperti dikutip dari situs VentureBeat, Van Natta yang sebelumnya adalah konsultan bagi Zynga, akan mulai bekerja di Zynga pada Senin pekan ini. Ia juga langsung bergabung ke dalam jajaran dewan direksi Zynga.

Sebelumnya, Van Natta sempat menjadi Chief Executive Officer pada jejaring sosial MySpace. Namun akibat konflik dengan Jonathan Miller, Chief Digital Officer News Corp (perusahaan induk MySpace), Van Natta dipecat dari MySpace, pada Februari lalu.

Owen Van Natta juga sempat bergabung dengan Facebook, sebagai Chief Revenue Officer. Perannya cukup penting ketika Microsoft melakukan investasi di Facebook sebesar US$ 240 juta pada tahun 2007.

Di Zynga Van Natta akan menangani strategi perusahaan dalam menjaring pendapatan, pengembangan perusahaan, ekspansi internal, dan brand perusahaan. Ia akan langsung melapor kepada pendiri dan Chief Executive Zynga, Mark Pincus.

Van Natta bukan satu-satunya tokoh papan atas yang masuk ke Zynga. Sebelum dia, Zynga juga merekrut Dave Wehner, bekas Managing Director di Allen & Co, sebagai Chief Finance Officer.

Saat ini Zynga merupakan salah satu perusahaan Silicon Valley yang cukup prospektif, dan memiliki rencana ekspansi internasional. Di Jepang, Zynga baru saja membuat sebuah joint venture dengan perusahaan internet raksasa Jepang, Softbank untuk melakukan ekspansi di Asia.

Baru-baru ini, Google juga dikabarkan melakukan investasi di Zynga dan membawa beberapa game Zynga ke jejaring sosial yang tengah dikembangkan Google, Google Me.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...