Dua Negara serumpun dilain belahan dunia sana, Korea Utara dan Korea Selatan, berada diambang perang. Korsel meningkatkan kekuatan militer di lima pulau di Laut Kuning. Adapun Korut mengancam akan menyerang lebih intensif lahi jika AS-Korsel jadi menggelar latihan perang bersama.
Memang di sekitar laut tersebut sebelumnya sudah terjadi persaingan antar negara. Jepang dan Rusia terlibat perseteruan di sekitar Pulau Hokaido, Jepang dan China sama-sama mengklaim pulau - pulau di Laut Cina Selatan ( P. Senkaku ke Jepang, P. Diaoyu ke China ), beberapa negara juga mengklaim atas Spratley, namun garis pantai Laut Kuning dimana disitulah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan adalah perseteruan yang lebih explosif diantara semuanya.
Lebih dari itu Korea Utara juga sebelumnya telah menggetarkan dunia dengan aksi Nuklirnya. Nuklir Korut telah mengguncangkan keseimbangan di Asia Timur. Waktu itu tebersit kekhawatiran, bagaimana kalau Jepang dan Korea Selatan lalu mengikuti jejak Korut? wah wahh wahh
Memang sih saat itu muncul perkiraan, daya ledakan nuklir Korut lebih rendah dibandingkan dengan uji nuklir pertama negara lain, yaitu 1 kiloton atau kurang. Padahal biasanya uji nuklir pertama menghasilkan daya ledak 10 kiloton - 60 kiloton.
China, sekutu utama Korut, juga prihatin dan memperingatkan kemungkinan pecahnya perang jika Korsel-AS jadi menggelar latihan bersama. Beijing bahkan melihat latihan bersama militer AS-Korsel dapat menambah ketegangan. Kaum nasionalis garis keras China menyerukan tindakan militer jika AS memasuki perairan China.
Sebaliknya Korsel, AS, dan Jepang, serta Australia mendesak China menggunakan pengaruhnya atas Korut untuk menghentikan provokasi.
"Firasat saya mengatakan bahwa Korea Utara telah memetik dan memilih titik dari tujuan mereka. Mereka sangat terfokus. Mereka menyerang pom bensin, landasan Helikopter dan situ s komando dan kontrol, dan tangki air. Segala sesuatu yang berkaitan dengan operasi militer, telah benar-benar mereka hancurkan" kata anggota konggres Sun Young-sun, seorang anggota yang cukup berpengaruh di National Assembly's Defense Committee.
Ketika ditanya mengapa Korea Utara melakukan serangan, Dia berkata:
"Saya pikir mereka melakukan ini untuk dua tujuan. Satu untuk Korea Selatan: Mereka adalah sewenang-wenang menyarankan garis perbatasan maritim yang berbeda dari batas utara kami. Mereka mencoba untuk memverifikasi apa yang mereka mau, sehingga mereka lakukan semacam pelatihan."
" Dua, apakah Kim Jong Un ingin menunjukkan pengaruh atas kekuasaannya, karena ia membutuhkan waktu yang sangat cepat untuk membuktikan dalam waktu beberapa tahun bahwa ia kuat dan memenuhi syarat untuk sukses. "
Sekarang konflik diantara kedua belah pihak tersebut telah mengundang mata dunia tertuju pada mereka. Korut dan Korsel hampir perang, mungkin tinggal menunggu waktu yang pas untuk memulai kejadian yang meneruskan sejarah mereka. Sama halnya dengan negara kita juga sedang terlibat perseteruan. Negara serumpun juga layaknya mereka. Indonesia dan Malaysia sempat terjadi kekisruhan yang membuat warga Indonesia menjadi panas. Di awali dengan perebutan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, kemudian menyusul Pulau Amabalat di perairan Sulawesi dan kasus TKI kita yang teraniaya disana. Tapi semoga saja Negara kita tidak seperti mereka. Aminn hhe
Kalau antara negara kita dengan Malaysia biasanya Malaysia yang mulai lebih dulu, kalau ini yang mulai lebih dulu adalah Korut. Berikut TimeLine Provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan :
25 Juni 1950
Pecah Perang Korea setelah Korea Utara menyerbu Korea Selatan
18 Desember 1965
Tim komando Korea Utara (31 orang) menyusup ke Seoul dan berusaha meledakkan Istana Kepresidenan Korea Selatan. Sebanyak 29 penyusup tewas, 1 tertangkap dan 1 bunuh diri.
Januari 1967
Kapal perang Korea Selatan diserang dekat perbatasan. 39 pelaut tewas.
30 Oktober 1968
Korea Utara mengirim 130 gerilyawan ke pantai timur Korea Selatan. Korban tewas 100 orang dan 7 orang ditangkap.
9 Oktober 1983
Agen-agen Korea Utara menyerang rombongan Presiden Korea Selatan di Yangon, Myanmar. Sekitar 16 orang tewas, empat diantaranya menteri Korsel.
29 November 1996
Maskapai penerbangan Korea Selatan dibom, 115 orang tewas.
17 September 1996
Sebuah kapal selam Korea Utara dengan 26 anggota pasukan komando menyusup pantai timur Korea Selatan. Korban tewas 24 orang, 1 tertangkap dan melarikan diri.
15 Mei 1999
Bentrokan di Laut Kuning diikuti sembilan hari penyerangan oleh Korea Utara ke perairan Korea Selatan. Korban tewas 80 orang dan 1 kapal tenggelam.
29 Juni 2002
Kapal Laut militer Korea Selatan dan Korea Utara bentrok, saling tembak, diperbatasan laut barat kedua negara. Jumlah korban tewas 4 orang, 1 hilang, 18 terluka dan 1 kapal tenggelam.
20 Febuari 2003
Sebuah pesawat tempur MiG-19 milik Korea Utara melanggar wilayah udara Korea Selatan. Tidak ada korban.
1 November 2004
Tiga kapal patroli Korea Utara yang melintasi perbatasan diusi oleh kapal patroli Korea Selatan. Tidak ada korban.
10 November 2009
Bentrok kapal laut Korea Utara dan kapal laut Korea Selatan di perbatasan. Jumlah korban: 1 tewas, 3 terluka dan 1 kapal terbakar.
26 Maret 2010
Kapal Perang Cheonan di perbatasan Korsel-Korut diserang. Pihak Korea Selatan menduga Korea Utara ada dibalik insiden. Korban tewas 46 orang.
9 Agustus 2010
Pasukan Korea Utara menembakkan 130 peluru artileri ke arah perairan Korea Selatan setelah Korsel menutup latihan tempur antikapal selam. Tidak ada korban.
23 November 2010
Militer Korea Utara menghujani Pulau Yeongpyeong di Korea Selatan dengan tembakan meriam artileri. Sebanyak 2 orang tewas, 4 kritis dan 16 terluka, serta belasan rumah rusak.
Kita sebagai warga negara dunia hanya bisa berdoa untuk menghentikan semua konflik yang terjadi antara mereka supaya segera mereda.
sumber :
Komentar
Posting Komentar
Ayo utarakan saran atau tambahan atau bahkan kritik lewat Komentar