Husband, Information security troublemaker, music producer, performer, DJ, writer, artist, designer, coder, hacker, junker, casual procrastinator.
Itulah deskripsi yang dituliskan Jim Geovedi di profil facebook-nya. Penasaran denagn pria berusaia 30-an yang tidak mengecap bangku kuliah (bahkan sempat “tinggal” di Jalanan ) tapi sukses menjadi information security consultant di Bellua Asia Pasific ini? Simak curhatnya tentang hacker dan aktivitasnya di bidang music kepada PCplus.
PCplus : Apa sih definisi “hacker” bagi seorang Jim Geovedi?
Jim: menurut saya, hacker adalah seseorang yang mampu berpikir tanpa batas, dan sering kali di konteks, untuk memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan teknologi computer dan jaringan.
PCplus : Kamu pernah bilang profesi hacker itu dibagi dua, corporate hacker dan independent hacker. Apa sih bedanya?
Jim: Perbedaan mendasar dari keduanya adalah soal status pekerjaan dan social di masyarakat. Independent Hacker lebih mengarah pada pekerjaan freelance, sedangkan corporate hacker umumnya bekerja fulltime. Jenis pekerjaan yang dilakukan Independent hacker biasanya lebih fleksibel, tidak selalu terikat pada hal – hal umum yang dikerjakan para corporate hacker. Sebagai contoh, pekerjaan offensive hacking. Namun demikian, bukan berarti Independent hacker dapat semena-mena diidentikkan dengan aktifitas illegal.
PCplus: Bagaimana awal mulanya kamu tertarik menjadi seorang hacker sampai kini bekerja sebagai information security consultant di Bellua Asia Pasific? Kabarnya kamu pernah sampai tinggal dijalanan segala?
Jim: Saya memulai profesi ini sebagai hobi sekitar pertengahan 90-an. Ketertarikan saya pada bidang keamanan informasi dan hacking berawal dari rasa keingintahuan yang cukup besar tentang bagaiman sebuah system computer bekerja. Lalu ketertarikan tersebut berkembang ke tingkat jaringan, dan sampai saat ini sudah sampai tahap pengelolaan keamanan informasi. Saya termasuk orang yang otodidak dan belajar banyak dari internet dan pengalaman dari rekan – rekan saya. Saya juga banyak terlibat di sejumlah hacking group local dan internasional, serta dalam tim pengembangan system operasi OpenBSD dan FreeBSD.
Saya mulai menjadikan hacking sebagai profesi pada awal tahun 2000 sebagai “Independent Hacker”, sampai seorang teman dan hacker asal perancis, Anthony Zboralski, merintis Bellua Asia Pasific di tahun 2003. Saya bergabung tidak lama kemudian, sekitar tahun 2004, karena memiliki kesamaan visi dan misi. Sesuai kebutuhan pekerjaan, para tenaga ahli di Bellua, yang umumnya para hacker, mulai bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu-biasanya atas rekomendasi dari teman yang sudah bergabung lebih dulu. Latar belakang tenaga ahli yang bergabung cukup bervariasi, mulai yang berlatar belakang TI dan hacking (formal maupun non-formal). Sampai “aerospace engineering”.
Memang benar bahwa saya pernah “tinggal” di jalanan. Masa lalu saya yang sedikit kurang beruntung memaksa saya untuk melewati prose situ. Untungnya tidak harus berlama-lama, karena ternyata cukup banyak orang-orang di sekitar saya waktu itu yang peduli dan mengarahkan saya ke jalan yang lebih baik.
PcPlus : Apakah profesi hacker bisa dianggap “menjanjikan” di tanah air?
Jim : Sangat menjanjikan, sesuai dengan perkembangan teknologi komputerdan implementasinya yang sangat pesat sehingga membutuhkan tenaga ahli yang banyak.
PcPlus : Seorang hacker umunya menggaet penghasilan darimana ya?
Jim : Yang paling umum biasanya diperoleh dengan bekerja sebagai tenaga professional di perusahaan yang besar. Selain itu, profit yang besar juga dapat diperoleh dari pekerjaan riset dan perkebangan yang dilakukan di lingkungan korporat maupun secara independen, Hacker juga bias mendapatkan penghasilan yang sangat besar dari aktivitas illegal, namun hal ini sesuai dengan resikonya.
PcPlus : Bisa kasih masukan dari pembaca PcPlus supaya selalu aman selagi berkoputer/berinternet?
Jim: Selama beberapa tahun terakhir, tren pengguna awam computer sebagai target kegiatan hacking/cracking meningkat secara drastic. Ada banyak bahaya yang harus diwaspadai dan oleh karena itu saya menyarankan untuk selalu memutakhirkan software dan system operasi yang digunakan, membatasi diri untuk tidak mengunjungi situs-situs yang berbahaya, tidak membuka file yang tidak dikenali atau yang dikirimkan dari orang yang tidak dikenal, dan memutakhirkan pengetahuan tentang keamanan informasi.
PcPlus : Bagaimana posisi hacker asal Indonesia saat in9i di tingkat dunia? Apakah sudah cukup diakui/bias dibanggakan?
Jim: hacker asal Indonesia memang tidak terlau banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan Negara-negara maju—sejalan dengan tingkat penetrasi teknologi dan internet yang belum merata di Indonesia. Selain factor bahasa yang sangat berpengaruh pada perkembangan kemampuan dan pergaulan dunia, hacker asal Indonesia umumnya sulit dikenal karena kurangnya ras percaya diri dan rendahnya keinginan berkontribusi kembali ke komunitas. Walaupun demikian, saya melihat sejumlah individu telah berhasil dikenal sampai di tingkat dunia untuk kontribusi yang mereka sudah lakukan terhadap perkembangan teknologi keamanan informasi. Saya optimis, di waktu mendatang, jumlahnya akan bertambah.
PcPlus : Selain berkiprah di dunia hacking, ternyata kamu seorang DJ juga ya? Bisa diceritakan sedikit tentang profesi / hobi kamu yang satu ini?
Jim : Benar, jika tidak sedang disibukan dengan pekerjaan, saya sesekali tampil sebagai DJ. Saya juga aktif menulis lagu dengan genre Techno dan House. Saat ini sudah merilis cukup banyak single, baik dengan nama SEGO (proyek kolaborasi dengan seorang rekan sesame DJ) maupun solo, yang bias diperoleh dengan membeli secara online di portal music digital terkemuka seperti iTunes, Beatport, Juno, dan lain-lain. Saya berencana merilis full-album dalam waktu dekat. Selain itu, saya juga sedang mempersiapkan proyek kolaborasi untuk music bergenre Metal-Elektronik dengan salah rekan personil band Media Distorsi.
Saya berusaha untuk konsisten dengan apa yang saya lakukan, setidaknya sampai mendapatkan tujuan yang ingin saya raih. Saya beruntung mendapatkan buah dari konsistensi tersebut—tidak hanya dalam dunia hacking, saya juga mulai dikenal dalam bidang music dalam lingkup internasional. Cukup banyak DJ internasional terkenal yang mulai memainkan lagu-lagu yang saya buat dan memutarnya di kelab malam di Ibiza, Amsterdam, New York, Tokyo, Sydney dan di kota-kota lainya.
Diambil dari tabloid PcPlus edisi 359 IX 11 - 14 mei 2010
Itulah deskripsi yang dituliskan Jim Geovedi di profil facebook-nya. Penasaran denagn pria berusaia 30-an yang tidak mengecap bangku kuliah (bahkan sempat “tinggal” di Jalanan ) tapi sukses menjadi information security consultant di Bellua Asia Pasific ini? Simak curhatnya tentang hacker dan aktivitasnya di bidang music kepada PCplus.
PCplus : Apa sih definisi “hacker” bagi seorang Jim Geovedi?
Jim: menurut saya, hacker adalah seseorang yang mampu berpikir tanpa batas, dan sering kali di konteks, untuk memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan teknologi computer dan jaringan.
PCplus : Kamu pernah bilang profesi hacker itu dibagi dua, corporate hacker dan independent hacker. Apa sih bedanya?
Jim: Perbedaan mendasar dari keduanya adalah soal status pekerjaan dan social di masyarakat. Independent Hacker lebih mengarah pada pekerjaan freelance, sedangkan corporate hacker umumnya bekerja fulltime. Jenis pekerjaan yang dilakukan Independent hacker biasanya lebih fleksibel, tidak selalu terikat pada hal – hal umum yang dikerjakan para corporate hacker. Sebagai contoh, pekerjaan offensive hacking. Namun demikian, bukan berarti Independent hacker dapat semena-mena diidentikkan dengan aktifitas illegal.
PCplus: Bagaimana awal mulanya kamu tertarik menjadi seorang hacker sampai kini bekerja sebagai information security consultant di Bellua Asia Pasific? Kabarnya kamu pernah sampai tinggal dijalanan segala?
Jim: Saya memulai profesi ini sebagai hobi sekitar pertengahan 90-an. Ketertarikan saya pada bidang keamanan informasi dan hacking berawal dari rasa keingintahuan yang cukup besar tentang bagaiman sebuah system computer bekerja. Lalu ketertarikan tersebut berkembang ke tingkat jaringan, dan sampai saat ini sudah sampai tahap pengelolaan keamanan informasi. Saya termasuk orang yang otodidak dan belajar banyak dari internet dan pengalaman dari rekan – rekan saya. Saya juga banyak terlibat di sejumlah hacking group local dan internasional, serta dalam tim pengembangan system operasi OpenBSD dan FreeBSD.
Saya mulai menjadikan hacking sebagai profesi pada awal tahun 2000 sebagai “Independent Hacker”, sampai seorang teman dan hacker asal perancis, Anthony Zboralski, merintis Bellua Asia Pasific di tahun 2003. Saya bergabung tidak lama kemudian, sekitar tahun 2004, karena memiliki kesamaan visi dan misi. Sesuai kebutuhan pekerjaan, para tenaga ahli di Bellua, yang umumnya para hacker, mulai bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu-biasanya atas rekomendasi dari teman yang sudah bergabung lebih dulu. Latar belakang tenaga ahli yang bergabung cukup bervariasi, mulai yang berlatar belakang TI dan hacking (formal maupun non-formal). Sampai “aerospace engineering”.
Memang benar bahwa saya pernah “tinggal” di jalanan. Masa lalu saya yang sedikit kurang beruntung memaksa saya untuk melewati prose situ. Untungnya tidak harus berlama-lama, karena ternyata cukup banyak orang-orang di sekitar saya waktu itu yang peduli dan mengarahkan saya ke jalan yang lebih baik.
PcPlus : Apakah profesi hacker bisa dianggap “menjanjikan” di tanah air?
Jim : Sangat menjanjikan, sesuai dengan perkembangan teknologi komputerdan implementasinya yang sangat pesat sehingga membutuhkan tenaga ahli yang banyak.
PcPlus : Seorang hacker umunya menggaet penghasilan darimana ya?
Jim : Yang paling umum biasanya diperoleh dengan bekerja sebagai tenaga professional di perusahaan yang besar. Selain itu, profit yang besar juga dapat diperoleh dari pekerjaan riset dan perkebangan yang dilakukan di lingkungan korporat maupun secara independen, Hacker juga bias mendapatkan penghasilan yang sangat besar dari aktivitas illegal, namun hal ini sesuai dengan resikonya.
PcPlus : Bisa kasih masukan dari pembaca PcPlus supaya selalu aman selagi berkoputer/berinternet?
Jim: Selama beberapa tahun terakhir, tren pengguna awam computer sebagai target kegiatan hacking/cracking meningkat secara drastic. Ada banyak bahaya yang harus diwaspadai dan oleh karena itu saya menyarankan untuk selalu memutakhirkan software dan system operasi yang digunakan, membatasi diri untuk tidak mengunjungi situs-situs yang berbahaya, tidak membuka file yang tidak dikenali atau yang dikirimkan dari orang yang tidak dikenal, dan memutakhirkan pengetahuan tentang keamanan informasi.
PcPlus : Bagaimana posisi hacker asal Indonesia saat in9i di tingkat dunia? Apakah sudah cukup diakui/bias dibanggakan?
Jim: hacker asal Indonesia memang tidak terlau banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan Negara-negara maju—sejalan dengan tingkat penetrasi teknologi dan internet yang belum merata di Indonesia. Selain factor bahasa yang sangat berpengaruh pada perkembangan kemampuan dan pergaulan dunia, hacker asal Indonesia umumnya sulit dikenal karena kurangnya ras percaya diri dan rendahnya keinginan berkontribusi kembali ke komunitas. Walaupun demikian, saya melihat sejumlah individu telah berhasil dikenal sampai di tingkat dunia untuk kontribusi yang mereka sudah lakukan terhadap perkembangan teknologi keamanan informasi. Saya optimis, di waktu mendatang, jumlahnya akan bertambah.
PcPlus : Selain berkiprah di dunia hacking, ternyata kamu seorang DJ juga ya? Bisa diceritakan sedikit tentang profesi / hobi kamu yang satu ini?
Jim : Benar, jika tidak sedang disibukan dengan pekerjaan, saya sesekali tampil sebagai DJ. Saya juga aktif menulis lagu dengan genre Techno dan House. Saat ini sudah merilis cukup banyak single, baik dengan nama SEGO (proyek kolaborasi dengan seorang rekan sesame DJ) maupun solo, yang bias diperoleh dengan membeli secara online di portal music digital terkemuka seperti iTunes, Beatport, Juno, dan lain-lain. Saya berencana merilis full-album dalam waktu dekat. Selain itu, saya juga sedang mempersiapkan proyek kolaborasi untuk music bergenre Metal-Elektronik dengan salah rekan personil band Media Distorsi.
Saya berusaha untuk konsisten dengan apa yang saya lakukan, setidaknya sampai mendapatkan tujuan yang ingin saya raih. Saya beruntung mendapatkan buah dari konsistensi tersebut—tidak hanya dalam dunia hacking, saya juga mulai dikenal dalam bidang music dalam lingkup internasional. Cukup banyak DJ internasional terkenal yang mulai memainkan lagu-lagu yang saya buat dan memutarnya di kelab malam di Ibiza, Amsterdam, New York, Tokyo, Sydney dan di kota-kota lainya.
Diambil dari tabloid PcPlus edisi 359 IX 11 - 14 mei 2010
I proud of u........
BalasHapussalam gabung mas,,mw nanya gimana sih supaya blog kta bisa diterima di iklan adsense
BalasHapus@cerita inspirasi salam juga..
BalasHapusyang pasti blog kita harus memenuhi syarat dari adsensenya (berbahasa yg diakui), tidak berbau pornografi, dll
dan blog kita setidaknya berumur 6 bulan serta postingang blog yg orisinil.
kalau udah pernah bikin adsense, pas mau bikin kedua kalinya jgn pakai nama yang sama..
maaf kalo salah hehe
@cerita inspirasi salam juga..
BalasHapusyang pasti blog kita harus memenuhi syarat dari adsensenya (berbahasa yg diakui), tidak berbau pornografi, dll
dan blog kita setidaknya berumur 6 bulan serta postingang blog yg orisinil.
kalau udah pernah bikin adsense, pas mau bikin kedua kalinya jgn pakai nama yang sama..
maaf kalo salah hehe