Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an engineer and a ling
Link di bagian komentar sebuah blog terdiri dari dua jenis yaitu nofollow dan dofollow. Nofollow berarti link tersebut tidak diikuti oleh mesin pencari. Hal sebaliknya untuk link dofollow. Dengan kata lain, jika Anda berkomentar di sebuah blog dofollow dengan menaruh URL blog Anda, mesin pencari akan mengikutinya dan membacanya sebagai backlink. Atas dasar ini, tak heran banyak penggiat SEO yang memanfaatkan blog dofollow sebagai ladang backlink bagi blog-blog yang sedang dioptimasinya. Apakah Anda harus mengikuti mereka? Bisa ya, bisa tidak. Bagi Anda yang tertarik membangun backlink dengan berkomentar di blog-blog dofollow, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan aktivitas tersebut: Kelebihan 1. Mudah Berkomentar di blog-blog dofollow (terutama yang tanpa moderasi) sangat mudah. Anda tidak perlu membuat komentar berkualitas , namun cukup berkomentar basa-basi atau memuji. Terkadang Anda tak perlu memahami isi tulisan, bila tulisan yang Anda komentari dalam ba