Langsung ke konten utama

Cara Mudah Membuat Read More Tanpa Kodingan

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi apa yang saya tau tentang blogger, meskipun ngak tau banyak hehe.. Bagi sebagian blogger, menulis sebuah postingan adalah keharusan. Namun, blogger tersebut menginginkan postingannya di dalam blog tidak terlihat semuanya (full post - red). Dengan kata lain, apabila pembaca ingin membaca keseluruhan postingannya maka pembaca harus membuka link postingan tersebut.

Itulah yang dinamakan fitur read more atau baca selengkapnya. Fitur ini dengan mudah ditemui di blogosphere kini. Pertanyaan lain muncul, bagaimana cara membuatnya?

Menurut pengalaman yang saya temui ketika hendak membuat fitur tersebut di blog baru, sebagian besar menggunakan sistem kodingan atau harus di-edit HTML templatenya. Huhh itu sangat merepotkan !. Saya tinggalkan kebiasaan lama (kata-kata iklan hehe..). Kini di blogger versi terbaru dengan mudahnya dapat membuat read more seperti pesaingnya wordpress. Bagaimana?? Simak tutorial saya kali ini :D

1. Login ke blogger kamu sampai masuk di dashboard.
2. Pilih Pos atau NewPost.
3. Kalau kamu sudah punya postingan, tinggal edit saja, tapi kalau belum new post.
Pada saat menulis, bagi tulisan kamu, yang mau ditampilkan dan disembunyikan. Caranya di gambar.
4. Simpan atau Perbarui. Dan Lihat hasilnya. Mudah banget kan? :D

Silahkan dipraktekan dan disebarluaskan ilmu ini. Smeoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...