Langsung ke konten utama

ITB Jadi Pusat Inovasi BlackBerry di Asia


Research In Motion menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi Bandung di Kampus ITB, Bandung, Selasa 22 Mei 2012. Nota ini melanjutkan MoU Maret lalu.
RIM menyatakan siap menginvestasikan dana US$5 juta selama lebih dari 5 tahun ini membangun RIM Innovation Center di ITB. 
“Kerja sama ini menunjukkan komitmen RIM kepada Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa. 
“Kami memberikan dukungan penuh kepada RIM dan ITB untuk kerja sama ini. Kami melihatnya sebagai sebuah penanda penting untuk memperkuat  infrastruktur lokal, penciptaan lapangan pekerjaan, dan program pendidikan untuk para mahasiswa di Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Hastings Singh selaku Managing Director RIM Asia Selatan, visi RIM dari kerjasama ini untuk menempatkan Indonesia sebagai kunci pusat inovasi. Indonesia akan diarahkan untuk pengembangan aplikasi dan konten mobiledi wilayah Asia Tenggara dan seluruh dunia.   
“ITB adalah sebuah institusi bergengsi di Indonesia dan merupakan mitra baik RIM untuk bekerja sama dalam sebuah inisiatif progresif. Kami percaya bahwa keterkaitan antara bisnis, pendidikan, dan inovasi sangat berhubungan erat kepada kemakmuran ekonomi yang dapat berkontribusi untuk membangun pengetahuan perekonomian yang kuat,” ujar Singh.
Prof. Dr. Akhmaloka selaku Rektor ITB menyambut gembira kerjasama dengan RIM. Pusat inovasi ini diharapkan mampu membentuk lapangan pekerjaan baru dan berbagai bisnis dalam area komputasi mobile yang berkembang dengan sangat pesat.
"Kami percaya bahwa RIM dan ITB mempunyai visi yang sama untuk pemberdayaan penelitian dan pelatihan bagi para pengembang aplikasi," ujar Akhmaloka. 
RIM akan membuka pelatihan bagi mahasiswa ITB. Kursus ini dapat menjadi wadah mahasiswa belajar untuk mengembangkan dan memasarkan aplikasimobile. Berbagai seminar dan konferensi untuk memicu inovasi dan jiwa kewirausahaan pun akan digelar. 
RIM Innovation Center direncanakan untuk buka tahun ini. Beasiswa akan disediakan untuk membantu para mahasiswa mengikuti program ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...