Langsung ke konten utama

ITB Kirimkan Wakil ke Kejuaraan Dunia Aplikasi Kesehatan


Screenshot aplikasi Maternal and Neonatal Mobiile Services

Sumber : kompas tekno 

Sebuah kompetisi membuat aplikasi mobile terkait kesehatan akan digelar di Cape Town, Afrika Selatan. Institut Teknologi Bandung pun mengirim wakilnya.
Kompetisi bernama University Mobile Health Challenge itu menjadi bagian dari Mobile Health Summit, yang akan digelar GSM Association pada 29 Mei - 1 Juni 2012 di Cape Town, Afrika Selatan.

Tantangan itu sendiri diselenggarakan oleh The Berkeley Mobile International Collaborative (MBIC).

Dari Indonesia, sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa ITB akan ikut ambil bagian sebagai satu dari 10 finalis tantangan tersebut.

Tim ini terdiri dari Arga Ariadarma, Royana Afwani, Raidah Hanifah, Berlian al-Kindhi dan Astri Maria. Dengan pembimbing Prof. Suhono Harso Supangkat.

Aplikasi yang mereka kembangkan bernama Maternal and Neonatal Mobiile Services.

Dalam email yang diterima redaksi, Selasa (8/5/2012), Suhono mengatakan aplikasi itu dikembangkan untuk membantu para ibu dan petugas kesehatan dalam pengelolaan periode kehamilan dan kelahiran (maternal dan neonatal).

"Sistem ini merupakan sistem e-health yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan dalam merekam dan mengelola data medis pasien ibu hamil sampai melahirkan, juga data bayi sampai sebelum balita," tuturnya.

Selain itu, aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para ibu sebagai pencatat digital riwayat medis ibu hamil dan bayi. Termasuk, untuk mengingatkan hal-hal penting seperti imunisasi dan lainnya.

Berikut ini adalah 10 finalis dari seluruh dunia yang terpilih dan akan mempresentasikan karyanya di Cape Town 29 Mei 1012:



  • Bandung Institutes of Technology, Indonesia
  • Jordan University, Jordan
  • Massachusetts Institute of Technology and Federal University of Rio Grande do Norte, US and Brazil
  • Notre Dame University, LebanonPace University, US
  • University of British Columbia, Canada
  • UC Berkeley, US; UC San Francisco, US
  • Universite de Thiès, Senegal
  • University of Oxford, Team BabeeMon, United Kingdom
  • University of Pennsylvania, US
  •  USF, US   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngerjain tugas dapet banyak duit

Huhh...sudah lama banget kayanya ngak nyentuh dengan blog ini. Mungkin dikaenakan dengan kesibukan Ujian-ujian sekolah, maklum masih sekolah,hhe dan yang pastinya dengan penyempurnaan blog baru saya " Exploring Indonesia ". Ok langsung saja kita mulai lagi. Pda postingan kali ini saya akan memberitahu ada satu lagi program yang didesian khusus untuk kita (orang uang kekurangan duit). Untuk mendapatkan uangnya tidaklah terlalu ribet, baru daftar saja langsung dapat $1.5, lumayan gak tuh? Nah bisnis ini bernama myeasytask, jadi disini kita mengerjakan tugas seperti daftar di situs orang, membuat review tentang sesuatu, promosi web orang ke forum dan lain sebagainya. Nah keuntungan yang anda dapatkan dengan bergabung dengan program ini adalah: 1. Mendapatkan Bonus langsung sebesar $1.5 2. Komisi $0.20 per refferal 3. setiap kali mengerjakan tugas anda akan mendapatkan rata-rata $0.1 – $1, dengan asusmsi setiap hari anda mengerjakan tugas 10x maka anda akan mendapatkan $1/hari de...

Beasiswa D2, D3, dan S1 ke Jepang 2013/2014

Akhirnya beasiswa D2, D3, dan S1 untuk tahun ajaran 2013/2014 kembali dibuka juga. Akhir-akhir ini, kita paling sering mendapat pertanyaan seputar beasiswa ke Jepang ini, apakah tahun ini kembali dibuka, apakah rutin diadakan setiap tahunnya, dll. Sempat bikin kita ketar-ketir juga, soalnya tanggal pembukaan beasiswa ini sedikit mundur dari tahun kemarin. Padahal program yang rutin diadakan oleh Pemerintah Jepang setiap tahunnya ini merupakan beasiswa favorit teman-teman, terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan setiap kali ada informasi seputar beasiswa ini. Persyaratan Umum Lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996 Lulus SMA dengan nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal: 8,4 untuk jenjang S1 8,2 untuk jenjang D3 8,0 untuk jenjang D2 Program Studi Pilihan D2 mana masa belajar adalah 2 tahun (termasuk belajar bahasa Jepang selama 1 tahun). Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communicatio...

Online hate speech could be contained like a computer virus, say researchers

Artificial intelligence is being developed that will allow advisory ‘quarantining’ of hate speech in a manner akin to malware filters – offering users a way to control exposure to ‘hateful content’ without resorting to censorship. The spread of hate speech via social media could be tackled using the same ‘quarantine’ approach deployed to combat malicious software, according to University of Cambridge researchers. Definitions of hate speech vary depending on nation, law and platform, and just blocking keywords is ineffectual: graphic descriptions of violence need not contain obvious ethnic slurs to constitute racist death threats, for example. As such, hate speech is difficult to detect automatically. It has to be reported by those exposed to it, after the intended “psychological harm” is inflicted, with armies of moderators required to judge every case. This is the new front line of an ancient debate: freedom of speech versus poisonous language. Now, an ...